Alkisah, di dataran tandus Arabia, seorang saudagar bersama rombongan kafilah dagangnya hendak pergi menuju tanah Hijaz. Di tengah perjalanan, saudagar itu dicegat oleh seseorang yang ingin membeli dagangannya, saudagar itu menolak.
Alkisah, di dataran tandus Arabia, seorang saudagar bersama rombongan kafilah dagangnya hendak pergi menuju tanah Hijaz. Di tengah perjalanan, saudagar itu dicegat oleh seseorang yang ingin membeli dagangannya dua kali lipat, saudagar itu menolak.
Alkisah, di dataran tandus Arabia, seorang saudagar bersama rombongan kafilah dagangnya hendak pergi menuju tanah Hijaz. Di tengah perjalanan, saudagar itu dicegat oleh seseorang yang ingin membeli dagangannya lima kali lipat, saudagar itu menolak.
Alkisah, di dataran tandus Arabia, seorang saudagar bersama rombongan kafilah dagangnya hendak pergi menuju tanah Hijaz. Di tengah perjalanan, saudagar itu dicegat oleh seseorang yang ingin membeli dagangannya sepuluh kali lipat, saudagar itu menolak.
Alkisah, di dataran tandus Arabia, seorang saudagar bersama rombongan kafilah dagangnya hendak pergi menuju tanah Hijaz. Di tengah perjalanan, saudagar itu dicegat oleh seseorang yang ingin membeli dagangannya dua puluh kali lipat, saudagar itu menolak.
“Anda gila! Siapa yang mau membeli barang lebih dari harga penawaran kami? Berapa nanti mau dijual?”
Saudagar itu tersenyum. Dengan gagahnya beliau memberitahu bahwa yang membeli adalah Allah. Allah membeli dengan 700x lipat atau bahkan lebih. Saudagar itu memilih menjualnya kepada Allah, alias menyedekahkannya.
Saudagar itu adalah Utsman bin Affan Radiyallahu ‘anhu. Peristiwa ini terjadi ketika kekayaan berada pada tangan orang beriman.
0 komentar:
Posting Komentar